15/12/2015

Cara Berbeda


Mereka memiliki cara masing-masing untuk menggugah arti kagum. Begitu pun aku, memiliki cara sendiri dalam mengagumimu.

Aku...
Bukannya aku tak ingin selalu menegurmu ketika kamu berbuat suatu kesalahan.
Bukannya aku tak ingin menaruh perhatian lebih kepadamu.
Dan bukanya aku tak peka dengan perasaan yang ada di hati.

Hanya saja, ku ingin kamu menikmati proses perjuangan hijrahmu. Begitu juga aku. Ya, agar kita bisa bersama menjalani proses perjuangan berikutnya, nanti.

#fajarmenujusenja

10/12/2015

Aku dan Hati

Aku dan hati.
Tidak seperti nahkoda yang lihai dalam menggerakkan kapalnya dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainya.

Tidak pula seperti pilot yang sangat handal menerbangkan pesawatnya kemanapun ia mau.

Tidak pula seperti masinis yang pandai dalam menata keretanya sehingga jalan pada relnya.

Hati ini sulit digerakkan. Sulit dikendalikan.  Sulit pula ditata. Ego ini benar benar lelah untuk melakukan itu. Ego ini tak sanggup. Biarlah hati ini digerakkan, dikendalikan, dan ditata sebaik mungkin oleh Yang Maha Mengendalikkan Hati, Yang Membolak-balikan Hati.

Fajar Menuju Senja

Hm, semangat fajar! Bagaikan pemuda berhijrah melawan kegelapan, ia muncul terang benderang secara perlahan. Pertanda begitu banyak yang tertanam dalam harapan, seakan menjadi semangat yang dijanjikan. Maka adakah yang lebih memukau dari sebuah fajar yg dinantikan?

Karena fajar, kita memahami makna senja. Karena fajar, ayam jantan berkokok menandakan seluruh kegiatan bermula. Dan karena fajar pula, pak petani rela bangun pagi demi kehidupan alam semesta.

Fajar... Begitu banyak makna yang tersembunyi didalamnya. Ini akan menjadi sebuah perjuangannya menuju senja. Ya, cerita Fajar Menuju Senja.

08/12/2015

Salahkah Aku?



Salahkah aku? Bila suatu malam pernah ku berdo'a untuk wanita yang aku kagumi, selepas do'aku untuk keluarga dan orang-orang disekelilingku.

"Ya Allah, kalau memang dia (sambil kusebut namanya) adalah jodohku, maka aku memohon kepada-Mu. Pertemukanlah kami disaat yang tepat. Pertemukanlah kami, disaat kami siap untuk berjuang bersama. Pertemukanlah kami, disaat kami siap untuk menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rohmah. Pertemukanlah kami, disaat aku siap untuk menjadi imam, dan dia siap untum menyempurnakan setengah imanku. Pertemukanlah kami, disaat kami siap bersama untuk menuju syurga-Mu. Pertemukanlah kami pada waktu yang Engkau ridhoi. Namun, apabila dia bukanlah jodohku, bantulah aku dalam menata hati ini. Bantulah aku untuk menguatkan hati ini. Karena aku tau pilihanku bukanlah yang terbaik, tapi pilihan-Mu lah adalah yang terbaik diantara yang terbaik. Aku percaya itu. Amiin"

Salahkah aku? Bila selepas duhaku, kupanjatkan do'a untuknya. Ya untuk kesehatan dan sedikit kemudahan dalam hidupnya dan keluarganya.

"Ya Allah, hati ini lelah mencari hingga lupa untuk menjadi. Maka, ingatkanlah hati ini, tatalah hati ini. Agar jatuh ditempat yang tepat. Ya Allah, jika dengan mendo'akannya hati ini bisa tenang, maka aku mohon kepada-Mu. Jagalah ia. Jagalah kesehatannya. Bimbinglah ia kejalan lurus-Mu. Sabarkan lah hatinya dalam menempuh segala ujian hidup ini, agar ia tak tersesat kejalan yang engkau murkai. Dan berilah kesehatan pula kepada kepada keluarganya. Amiin."

Salahkah aku? Bila aku hanya bisa mengadu kepada-Nya tentang apa yang ada didalam hati ini.

Dan kalau memang semua yang kulakukan itu salah, maka ampunilah dosa hamba-Mu ini.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,
dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Aamiin...

#fajarmenujusenja

07/12/2015

Diamku Tak Seperti Diammu


Aku tahu....
Diamku tak seperti diammu.
Menyimpan berjuta harapan, yang mungkin satupun aku tidak mengetahuinya.
Membungkus rapih beribu perasaan, dan kau berikan bingkisan itu disetiap sujud malammu sehingga hanya Dia yang mengetahuinya.

Diamku tak seperti diammu.
Menyimpan banyak rahasia tentang kehebatan dirimu, ya apapun itu.
Banyak pesan yang tersirat didalamny, yang entah membuatku bingung bagaimana cara menemukannya.

Namun, sekali lagi diamku tidak seperti diammu. Diamku satu, hanya berharap suatu saat nanti, bisa mengetahui seluruh isi diammu. Ya, ketika kita bersama nanti.

#FajarMenujuSenja

Hati-Hati Dengan Hati



Ada hal yang paling sulit ditata dalam hidup ini. Lebih sulit daripada menata rumah setelah terendam banjir. Lebih sulit lagi daripada menata bangunan yang roboh karena gempa bumi. Ya, tidak ada yg lebih sulit ditata di dunia ini kecuali menata hati.

Suatu senja, aku duduk termenung di meja belajarku, membiarkan buku Filsafat Ilmu yang baru saja dipelajari terbuka. Halaman demi halaman terlewat dengan sendirinya, angin yang mengubahnya.

 Tiba-tiba saja ibu datang membawa sedikit kue untukku. Membangunkanku dari lamunan senja.

"Fajar, ini ibu buatkan untukmu. Ibu perhatikan dari tadi kamu tuh tidak belajar, tapi melamun saja. Apa yang kamu pikirkan?" Ibu sangat perhatian kepadaku, namun aku ragu untuk memberitahunya.

"Oh, ibu tau kamu sedang memikirkan teman perempuan kamu itu kan? Kalau ibu boleh tau, siapa namanya?"
Tersentak wajahku menoleh kedua kalinya ke arah ibu. Akupun semakin membisu.

"Nak, kamu itu sudah dewasa. Kamu berhak memilih siapapun yang kamu mau. Mencintai itu wajar. Namun ibu hanya berpesan, jangan sampai kamu mencintai wanita seratus persen terlebih dahulu. Belum saatnya."

"Seratus persen? Maksud ibu apa ya?" Aku menggerutu dalam hati, berusaha memahami sendiri makna dari pesan ibu.

Ibu mengambil kursi dan menaruhnya di samping tempat dudukku. Jarang sekali momen seperti ini aku temukan, mengingat jadwal kerja ibu dan kuliahku yang padat. Aku mencoba memahami kata demi kata yang keluar dari mulut ibu.

"Allah itu Maha Segalanya, termasuk Maha memutar balikkan hati. Ibu hanya tidak mau kalau nantinya anak ibu menyakiti atau bahkan tersakiti. Yaa, kalau kamu yakin temen kamu itu pilihan terbaik-Nya, maka do'akanlah ia. Husnuzon saja. Tidak usah terlalu difikirkan. Cukup hati-hati dengan hati nak!"

Perlahan senja yang menemani lamunanku tadi menghilang.  Menyisakan pesan yang akan selalu terngiang. Ya, senja yang terkenang.

#FajarMenujuSenja